Cinta Itu, Dimulai Dari Rasa Percaya



Cinta itu, dimulai dari rasa percaya.

Ketika aku sudah mempercayaimu, aku akan merasa aman ketika berada di dekatmu. Setiap milikku adalah milikmu juga. Sehingga ketika kau ingin sesuatu dariku, aku akan merelakannya untukmu.

Ketika berada di rumah, aku tidak akan ragu meletakkan kunci sepeda motor di ruang tamu. Karena aku percaya kepada Ayah, Ibu, Kakak, dan juga Adik-adikku. Tapi ketika ada tamu, jelas aku akan menyimpannya di tempat lain yang lebih aman.

Pun, ketika sahabatku ingin mengembalikan buku ke kontrakanku dan aku sedang beristirahat. Tanpa ragu aku akan memintanya untuk langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Aku yakin dia hanya akan meletakkan buku itu di atas meja lalu bergegas pergi. Dia pasti tahu kalau aku memang sedang butuh istirahat, karena jika tidak, tentu saja aku lebih memilih menemuinya.

Dan...jatuh cinta kepada-Mu, akan kumulai dengan memperkuat rasa percayaku atas segala ketetapan-Mu. Aku tidak akan pilih kasih lagi untuk menerima ketetapan-Mu yang baik-baik saja. Ketetapan yang bagiku buruk, akan kucoba sekuat tenaga untuk menerimanya. Karena bagi-Mu, pasti itu yang terbaik untukku. Aku percaya itu.

Setiap apa yang kumiliki, tentu adalah milik-Mu juga. Harta yang kukeluarkan untuk membantu orang lain, tidak akan kuhitung-hitung lagi seberapa besarnya. Karena harta itu adalah milik-Mu juga, aku hanya menyalurkannya kepada teman-temanku yang lebih membutuhkan itu. Kalau nantinya aku kekurangan, aku yakin Engkau Yang Maha Kaya akan memberiku harta lagi dari arah yang mungkin tidak pernah aku sangkakan. Aku percaya itu.

Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam, teladanku yang juga kekasih-Mu, juga memulai perjalanan panjangnya sebagai Rasul dengan menyandang gelar Al-Amin atau yang dapat dipercaya. Sehingga tak heran banyak sahabat-sahabat bahkan musuh-musuhnya yang mencintainya.

Tapi, ia bukan hanya dapat dipercaya, ia juga percaya dan cinta terhadap umatnya. Bahkan menjelang nafas terakhirnya. Ummati...ummati...ummati....

Allahumma shalli'ala sayyidina Muhammad...

Maka, sekali lagi ijinkan aku untuk memperkuat percayaku kepada-Mu dan menjadi hamba yang selanjutnya bisa Engkau percaya. Karena aku ingin Engkau juga mencintaiku dan pada akhirnya bisa menjadi kekasih-Mu, Ya Allah...

Komentar