Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Idealis, Kenapa Tidak? - Bagian 2

Gambar
Kisah yang termuat dalam artikel sebelumnya , merupakan sedikit gambaran bagaimana sebuah ke-idealis-an dapat runtuh karena kondisi lingkungan. Sule yang semula meyakini bahwa kota Jogja adalah kota baik-baik, akhirnya ragu dan kemudian yakin bahwa kota Jogja bukanlah kota baik-baik. Barangkali ada pembaca yang saat ini tinggal atau pernah tinggal di Jogja? Silahkan memberikan komentar untuk meluruskan :) Sebelum berbicara lebih jauh tentang idealis, mari kita bersama-sama definisikan apa itu IDEALIS. Dari beberapa pengertian yang pernah saya baca, dapat saya ambil kesimpulan bahwa idealis merupakan paham yang menuntut penganutnya untuk berada dalam kondisi se-ideal mungkin yang ia mau. Bisa dikatakan orang-orang yang idealis akan menempuh segala macam cara untuk menghadirkan lingkungan yang ideal bagi dia. Walaupun seringkali yang ia lakukan berdampak tidak nyaman bagi orang lain. Untuk memperjelas, saya akan memberikan beberapa contoh perbuatan idealis yang pernah saya lak

Idealis, Kenapa Tidak? - Bagian 1

Gambar
Alhamdulillah...akhirnya sampai rumah juga. Sambil terus menguap dan mengedip-ngedipkan mata tanda mengantuk, saya paksakan untuk menulis sebuah artikel di blog ini. Maklum, sudah terlanjur bilang di Facebook, ada beban moral kalau ga jadi posting. Kan kasihan yang sudah setia menunggu :D *kePDan   *timpukin sandal Ceritanya, malam ini saya sekeluarga baru saja menonton film di E-Plaza Simpang Lima Semarang. Tahu film apa yang kami tonton? Kami baru saja menonton Laskar Pelangi 2 ~Edensor~. Film yang awalnya saya kira akan sebagus dua episode sebelumnya. Tapi ternyata dugaan saya salah besar, film ini menurut saya sangat tidak layak untuk ditonton, terlebih untuk anak di bawah umur. Selain durasinya pendek, anti klimaks, dan minim pesan moral, film ini juga memuat terlalu banyak adegan vulgar yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak. Saya tidak tahu rating film ini apa, tapi seharusnya bukan SU (Semua Umur) maupun BO (Bimbingan Orangtua), mungkin lebih pas kalau 17+ (17 T

Memperbaiki Sudut Pandang

Gambar
"Dunia ini kejam ya..." Barangkali pernyataan di atas sering terlintas dalam keseharian kita. Baik itu diucapkan oleh orang lain maupun secara tiba-tiba muncul di benak kita. Dunia yang serba abu-abu ini, memang membuat segalanya tampak bias di mata orang-orang yang tidak menggunakan hati nuraninya dalam melihat sebuah persoalan. Ada orang yang baik dalam kesehariannya, senantiasa mendekatkan diri dengan Tuhannya, selalu berusaha menjauhi setiap larangan-Nya, eh...suatu ketika karena salah bergaul akhirnya beliau dituduh melakukan korupsi. Kalau itu terbukti sih oke-oke saja, mungkin saat itu beliau khilaf. Tapi masalahnya ini tidak terbukti, bahkan semua tuduhan yang dilayangkan pun mental di persidangan. Semoga dengan cobaan berat ini Allah meringankan hisab beliau di akhirat nanti, aamiin... Ada juga orang yang sehari-harinya berprofesi sebagai preman, kerjaannya minta uang ke orang-orang, entahlah masih ingat sholat atau tidak, eh...ga tahunya dia ditawari ja