Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Bertahan Hidup Dengan Tantangan

Gambar
“Besar kecilnya seseorang itu bukan dilihat dari berat badan atau tinggi badannya, tetapi seberapa besar kontribusi seseorang untuk lingkungan sekitarnya.” Setelah sempat vakum beberapa minggu dari mengerjakan skripsi, akhirnya minggu ini tergerak lagi hati, pikiran, dan tangan ini untuk meracik si pembuat galau mahasiswa semester akhir ini. Hmm...bagi saya, skripsi memang merupakan sebuah momok yang cukup membebani. Berkali-kali pikiran ini berusaha untuk mengubah persepsi bahwa skripsi itu bukan beban melainkan tantangan, tetapi berkali-kali pula pikiran ini terhenti pada satu pertanyaan, “Apa manfaat yang saya dapat dari mengerjakan skripsi?”. Tampaknya pertanyaan ini yang membuat saya pada akhirnya begitu malas untuk mengerjakan si 'monster kotak' ini. Kebanyakan mahasiswa termasuk saya memang sejatinya tidak paham tujuan dari dibuatnya skripsi ini. Yah…sekedar menjadi prasyarat untuk lulus saja, sehingga proses pembuatannya pun terkadang asal-asalan, copas sana-

Beasiswa, Untuk Siapa?

Gambar
Beasiswa, selalu menarik untuk dikaji, selalu menimbulkan multi persepsi, yang tak jarang banyak mahasiswa tidak mengerti esensi dari uang tak bertuan yang satu ini. Kenapa saya sebut beasiswa sebagai uang tak bertuan? Karena memang pada dasarnya uang dalam bentuk beasiswa ini mencari kantong mahasiswa yang mau menampung dirinya. Aneh kan? Di jaman yang serba mahal ini, masih ada uang yang mencari tuannya. Walaupun dalam aplikasinya, beasiswa membuat segala persyaratan yang bisa membuat sebagian mahasiswa optimis dan sebagian lainnya pesimis untuk mendapatkannya. Sehubungan dengan telah berakhirnya penerimaan beasiswa PPA dan BBM bagi mahasiswa UNNES tahun 2012, dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan pemberitahuan dari Badan Perencanaan UNNES untuk tahun 2013 mendapat alokasi beasiswa PPA dan BBM sebesar Rp 350.000,00/­mahasiswa/bulan selama 12 bulan atau yang bersangkutan belum dinyatakan lulus pada periode tahun berjalan. Menindaklanjuti­ hal tersebut diatas

Membaca Sudut Pandang Setan

Gambar
Alhamdulillah...hari ini jadwal lumayan padat, sehingga tidak membiarkan diriku terjebak dalam kegiatan yang kurang bermanfaat. Mengirim barang dagangan ke kota Batam, mengurus kemeja klien yang ada kesalahan di bagian nickname, dan terakhir ke perpustakaan jurusan untuk mencari referensi skripsi. Setelah semua yang ada di daftar agenda sudah dikerjakan, saatnya pulang ke rumah. Singkat cerita, setibanya di rumah kulihat ada motor asing yang bertengger di teras rumah. "Ah, mungkin motor temannya adikku", prediksiku dalam hati. Memang semenjak kepergian adek bungsuku pertengahan tahun 2012 lalu untuk 'mondok' di pesantren ditambah awal tahun 2013 ini kakak sulungku yang mulai bekerja di Jakarta, rumah menjadi sangat sepi. Praktis hanya ada Bapak, Ibu, aku, dan adik pertamaku Aisha di rumah. Sehingga prediksi yang mengatakan motor itu milik teman adikku hampir tidak mungkin meleset. "Assalamu'alaikum...", ucapku saat memasuki rumah.